Wanita mana yang mau dimadu?
Demikian
ungkapan yang sering kita dengar. Memang, pada umumnya, sebagian kita
tidak ingin, tidak siap, dan tidak mau untuk berbagi suami. Tidak untuk
dimadu maupun menjadi madu. Sebagian kita, atau kebanyakan kita, sangat
takut jika suami yang sangat kita sayangi dan cintai menikah lagi.
Ketakutan ini semakin bertambah ketika kita mendengar, membaca, apalagi
menyaksikan sendiri kisah-kisah nestapa dari keluarga yang menjalankan
"poligami tidak sehat".Motivasi menikah lagi
Banyak
faktor yang mendorong seorang suami untuk menikah lagi. Diantara faktor
tersebut adalah: istri sakit, hasrat seksual yang tinggi, istri mandul,
atau karena alasan-alasan khusus misalnya banyaknya jumlah wanita,
sedikitnya jumlah laki-laki, menolong wanita yang sudah tua, janda,
banyak anak, ataupun alasan politik demi kemaslahatan umat.
Tidak
menutup kemungkinan pula, seorang suami mempunyai keinginan untuk
menikah lagi karena kepribadian sang istri yang kurang (baca: tidak)
berkenan di hati sang suami. Motif yang terakhir ini tidak dapat
disalahkan, seorang laki-laki mencari pendamping hidup untuk memperoleh
rasa nyaman, bahagia, sakinah, mawadah, dah rahmah. Namun, yang
didapatkan sang suami dalam kesehariannya bertolak belakang dari
keinginannya. Ia senantiasa mendapatkan ucapan dan perbuatan yang selalu
menjengkelkan dan menyakitkan hatinya. Jika ini terjadi berulang
kali,dan karakter buruk istri sulit diperbaiki, tidak menutup
kemungkinan, sang suami mulai berpikir menikahi wanita lain untuk
mendapatkan apa yang diimpikan sebelumnya. Ia akan mencari wanita yang
dianggapnya lebih baik, lebih shalih, lebih bisa membuat dia bahagia dan
tenang seperti yang dia idam-idamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar