Minggu, 11 Desember 2011

Kerudung Besar, koq Sombong sich?

Si Fulanah sedang duduk di pojok masjid. Sendirian, karena ia baru pertama kali datang ke majelis talim. Di situ ada beberapa akhwat, tapi tampaknya mereka sibuk berbincang-bincang sendiri, seolah-olah Fulanah tidak hadir. Mau mendekati mereka yang berkerudung besar-besar itu? Ah, Fulanah enggan. Jangan-jangan, ntar aku tetap dicuekin, begitu pikirnya. Akhirnya, ia pun tetap duduk sendirian sampai kajian itu berakhir.


Lain waktu, ketika berpapasan dengan akhwat-akhwat berkerudung besar yang sedang berjalan bersama, si Fulanah mencoba menyapa dengan manis, Assalamu`alaikum. Tapi, ternyata respon yang diterima di luar dugaannya. Wa`alaikumsalam, jawab akhwat-akhwat itu dengan nada datar. Tak ada sinyal keakraban sama sekali. Gleg, Fulanah hanya menelan ludah, dan ia pun berlalu dengan cepat. Hiks, pingin menangis, pingin marah. Tapi, mau gimana lagi? Kayaknya, Fulanah dengan kerudung kecilnya tidak bisa menembus masuk dalam komunitas akhwat `senior` seperti mereka, meski cuma say hello with salam.
Sekelumit kejadian di atas memang telah nyata-nyata terjadi. Di desa dan di kota besar, di Indonesia dan di luar negeri, hampir-hampir virus sombong karena merasa lebih tinggi derajatnya dalam ilmu dan amalan telah menjangkiti sebagian akhwat. Padahal, ilmu yang dipelajari, ibadah dan dakwah, bukanlah sesuatu yang menyebabkan seseorang layak untuk sombong. Pun, jika seseorang mempelajari ilmu bukan dengan ikhlas kepada Allah, misal untuk bertujuan mendebat orang bodoh atau ingin disejajarkan dengan para ulama, maka tempatnya di neraka.
Di sisi lain, terlalu cepat mencela akhwat yang kerudungnya belum besar, atau masih baru pake kerudung, atau bahkan belum berkerudung juga salah. Boleh jadi mereka ada keinginan untuk memakainya, namun belum bisa terealisasi karena ada halangan-halangan tertentu. Nasehat yang bijak patut diberikan, karena celaan-celaan itu malah akan membuat mereka `down` alias mutung. Belum lagi imbas tersebarnya virus tersebut kepada masyarakat: dakwah akan terganggu karena para aktivitisnya terkesan `eksklusif`.
Bener nggak sich?



http://jilbab.or.id/archives/440-kerudung-besar-koq-sombong-sich/

Tidak ada komentar: