Selasa, 13 Maret 2012

kata-kata mutiara islami dari Aa Gym :
Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.
Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka.
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini
Mustahil semua orang akan menyukai kita — walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita.
Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu
Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi.
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.
Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya, tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran.
Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali.
Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata.
Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-kepanjangan.
Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.
Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan kita.
Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut menjemput.
Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan kepercayaan.
Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan.
Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan.
Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan.
Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri.
Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia.
====================
Wahai pemuda, sebenarnya rona kebangkitan Islam ada padamu. Maka;
1. Pelajari agama Islammu
2. Tegakkan tauhid, berantaslah syirik dan tinggalkan maksiat apaun bentuknya.
3. Tautkan hatimu dengan masjid.
4. Bersiaplah untuk berdakwah di jalan Allah.
5. Selektiflah dalam mengambil teman dekat, namun tidak kurang pergaulan.
6. Pekalah terhadap zamanmu, inderalah zaman di mana engkau berada saat ini.
7. Milikilah fisik dan jiwa yang sehat.
8. Aturlah waktumu sebaik mungkin.
Insya Allah, kalian akan menjadi agen perubahan Islam yang cemerlang. Aamiin.[Iltizam Amrullah, dirujuk dari ”Karakteristik Perihidup Enam Puluh Shahabat Rasulullah”].
http://hidayatullah.com/

  1. amininoorma says:
    “Sibukkanlah dirimu dengan ilmu, amal sholih, dan dakwah! Jangan sibukkan dengan fitnah, dan jangan terjun ke dunia politik praktis!”
    >>>Yusuf bin al-Husain ar-Razi berkata: “Besarnya kewibawaanmu di hadapan para makhluk, sesuai dengan kadar rasa takutmu kepada Allah. Para makhluk akan mencintaimu sesuai dengan kadar kecintaanmu kepada Allah…” (Jawaahiru Shifatish Shafwah, edisi Indonesia “Teladan Hidup Orang-Orang Pilihan”, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor)<<<
    Berbuatlah baik, sekecil dan seringan apapun perbuatan baik itu. Sebab, berbuat baik itu bagaikan menanam sebulir biji yang terus akan membesar hingga tanpa disadari telah berubah menjadi pohon yang lebat buahnya. Sebaliknya, jauhilah perbuatan jahat. Sebab, berbuat jahat itu, bagaikan menanam benih kanker yang terus menjalar hingga akhirnya membunuh sang penanam. (Ustadz Syamsuddin Ramadhan)
    Orang yang bisa dijadikan teladan di dalam hidup ini, mempunyai tiga sifat. Yang pertama adalah orang yang senantiasa memperhatikan peringatan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, serta zikir kepada Allah. Yang kedua adalah yang senantiasa mengikuti sunnah Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ketiga adalah yang tidak menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan kepadanya dan dia pun tidak berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama. Semoga kita tidak salah dalam memilih teladan hidup kita..
    "Terkadang manusia lebih suka mempertahankan kewibawaannya daripada bertanya kepada dirinya sendiri untuk apa kewibawaannya itu."
    *Kata-kata Hoofd Penghulu kepada KH. Ahmad Dahlan dalam dialog di film 'Sang Pencerah'
    'Saat terjatuh, jangan lupa bahwa engkau pernah berdiri; Saat berduka, jangan lupa bahwa engkau pernah bahagia. Bangunlah, kamu pasti bisa..'
    "Ada dua hal yang harus selalu kamu ingat, yaitu kebaikan orang lain terhadap kamu, dan keburukan kamu terhadap orang lain. Dan dua hal yang harus segera kamu lupakan, yaitu kebaikan kamu terhadap orang lain, dan keburukan orang lain terhadap kamu.." :)
    'Berbahagialah orang yg sibuk memikirkan aib-nya sendiri, sehingga ia lupa akan aib orang lain. Merugi-lah orang yg sibuk memikirkan aib orang lain, sehingga ia lupa akan aib dirinya sendiri..'
    Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata, "Ketika gagal membujuk manusia untuk melakukan perbuatan haram, setan berusaha menyibukkan manusia dengan hal-hal mubah, sehingga melalaikan hal-hal yang wajib."
    Ali bin Abi Thalib ra. pernah berwasiat :
    ‘Dunia akan pergi berlalu, dan akhirat akan datang menjelang, dan keduanya mempunyai anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya pada hari ini hanya ada amal tanpa hisab (perhitungan), dan besok hanya ada hisab (perhitungan) tanpa amal..’ (HR. Al-Bukhari secara mu’allaq) :)
    'Dunia ini indah karena ukhuwah yg saling memberi tanpa batas; ada sapa dalam duka, ada keberanian dalam ketakutan, ada maaf dalam khilaf, ada nasehat dalam kasih sayang, ada do'a dalam kerinduan, dan ada harap dalam kelemahan diri. Semoga ALLAH senantiasa menaungi kita dengan cinta-Nya. Cinta kepada-Nya di atas segalanya..' :)
    ALLAH SWT berfirman, 'Dan mintalah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya..' #QS. Al-Baqarah: 45 :)
    Indikator yang paling mudah untuk membedakan apakah seseorang itu muslim atau non muslim adalah melakukan shalat. Kalau suka shalat berarti MUSLIM, kalau tdk pernah shalat berarti dia itu KAFIR atau MUNAFIK. Telah bersabda Rasulullah saw,"Garis pemisah antara seorang muslim & musyrik atau kafir adalah meninggalkan shalat." (H.R. Muslim)
    'Dakwah tak kenal henti; Mari belajar dari Nabi Yusuf yg tetap berdakwah walau dalam penjara, Nabi Yaqub yg tetap menanamkan aqidah kepada anak-anaknya meski ia sedang sakaratul maut, Rasulullah saw. yg tetap memimpin ummat hingga akhir hayatnya. Inilah dakwah, tak kenal henti. Tetap sampaikan kebaikan dr sedikit yg kita ketahui.' (Nasehat Syaikh Abu Hafs/ulama Yaman dlm Muhadhoroh di Masjid PogungRaya Jogjakarta) :)
    http://www.facebook.com/pages/Mengenal-Allah-Azza-Wa-Jalla/116906225006847
  2. amininoorma says:
    PACARAN ITU HARAM, SANGATLAH JELAS DALILNYA.
    “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”. (Q.S. Al Israa’: 32).
    Dalam tafsir Kalamul Mannan,Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa’di berkata: “Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas dari pada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya.”
    Sesuai firman Allah Ta’ala :
    “Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah: 44)
    Dari Jabir Bin Samurah RA, dari Rasulullah SAW: “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya” (Hadith riwayat Ahmad dan Tirmidzi, sahih).
    “Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-nur: 30).
    “Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat,kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan,wanita berlipat banyak,dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria”. (HR. Bukhari)
    Oleh:Kurnia Kurnia Yang Penyabar
    Bagi temen-temen yang mau baca yang lebih jelas’y silahkan ke:http://dulrohman.blogspot.com/2011/09/pacaran-itu-haram-dan-pintu-terlebar.html
    http://www.pacaranituharam.wordpress.com
    ===========================
    Inilah dalil haramnya pernikahan wanita muslimah dengan pria non muslim:
    “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka. Jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman, maka janganlah kamu kembalikan mereka (wanita mukmin) kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka (wanita mukmin) tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.” (QS. Al Mumtahanah: 10)
    Baca selengkapnya “Nikah Beda Agama”
    http://remajaislam.com/gaya-muda/cinta/146-nikah-beda-agama.html
    ===========================
    Orang yang bisa dijadikan teladan di dalam hidup ini, mempunyai tiga sifat. Yang pertama adalah orang yang senantiasa memperhatikan peringatan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, serta zikir kepada Allah. Yang kedua adalah yang senantiasa mengikuti sunnah Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ketiga adalah yang tidak menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan kepadanya dan dia pun tidak berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama. Semoga kita tidak salah dalam memilih teladan hidup kita..
    http://www.facebook.com/pages/Mengenal-Allah-Azza-Wa-Jalla/116906225006847
    ==========================
    Berbuatlah baik, sekecil dan seringan apapun perbuatan baik itu. Sebab, berbuat baik itu bagaikan menanam sebulir biji yang terus akan membesar hingga tanpa disadari telah berubah menjadi pohon yang lebat buahnya. Sebaliknya, jauhilah perbuatan jahat. Sebab, berbuat jahat itu, bagaikan menanam benih kanker yang terus menjalar hingga akhirnya membunuh sang penanam. (Ustadz Syamsuddin Ramadhan)
    http://www.pacaranituharam.wordpress.com
  3. amininoorma says:
    Kuburan bukanlah tempat peristirahatan yang terakhir sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, namun ia adalah awal persinggahan akhirat, dan kehidupan yang menentukan nasib hamba.
    Hani Maula ‘Utsman berkata, “Utsman bin ‘Affan apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, lalu dikatakan kepadanya, ‘Engkau mengingat surga dan neraka tidak menangis, namun untuk ini anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
    ‘Sesungguhnya kuburan adalah awal persinggahan akhirat, jika selamat darinya maka yang setelahnya akan lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat maka yang setelahnya lebih berat darinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, ‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan kecuali (siksa) kubur lebih mengerikan darinya.’” (HR Ibnu Majah).
    Ya, bagi orang yang beriman ia adalah tempat beristirahat dari penatnya kehidupan dunia, Abu Qatadah bin Rib’iyy Al Anshari berkata,
    “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lewat padanya jenazah, beliau bersabda, ‘Ada yang beristirahat dan ada yang darinya beristirahat.’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang beristirahat dan siapakah yang darinya beristirahat?’ Beliau bersabda, ‘Hamba yang mukmin beristirahat dari kelelahan dunia dan kepenatannya menuju rahmat Allah, sedangkan hamba yang fajir beristirahat darinya para hamba, negeri-negeri, pepohonan dan binatang.’” (H.r. Bukhari dan Muslim).
    Namun bagi orang fasiq terlebih orang kafir ia adalah tempat yang mengerikan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
    “Adapun orang kafir atau munafiq, ia akan mengatakan, ‘Saya tidak tahu, aku dahulu hanya mengucapkan apa yang diucapkan oleh manusia.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Kamu tidak mengetahui dan tidak pula membaca!’ Kemudian ia dipukul dengan palu besi dengan sekali pukulan di antara dua telinganya, maka ia menjerit dengan jeritan yang didengar oleh (makhluk) yang ada disekitar kuburan, kecuali jinn dan manusia.’” (H.r. Bukhari).
    Itu semua adalah kenyataan, bukan hanya omong kosong atau dongeng, setiap kita pasti akan meninggal dan dikembalikan kepada Allah Ta’ala, dan setiap kita benar-benar akan melihat balasan perbuatannya.
    Maka, kewajiban kita adalah memikirkan apa yang akan kita siapkan untuk hari itu, ketika malaikat Munkar dan Nakir bertanya kepada kita; “Siapa Rabb-mu.. siapa nabimu.. dan apa agamamu..?” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
    “Diwahyukan kepadaku bahwa kamu akan difitnah (diuji) di dalam kuburan seperti atau mendekati fitnah Al Masih Dajjal, akan ditanyakan kepadanya, ‘Apa ilmumu tentang lelaki ini?’ Adapun orang yang beriman atau orang yang yakin akan berkata, ‘Ia adalah Muhammad utusan Allah, datang kepada kami membawa keterangan dan petunjuk, kamipun menjawab seruannya dan mengikutinya, ia adalah Muhammad (3 kali).’ kemudian dikatakan kepadanya, ‘Tidurlah dengan tenang, kami telah mengetahui bahwa engkau meyakininya.’”
    Adapun orang munafiq atau orang yang ragu, ia akan berkata, “Aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka akupun mengatakannya“. (H.r. Bukhari).
    Itulah keadaan di kuburan, maka tanyakanlah pada dirimu; apa persiapanmu menuju hari itu? Perbekalan apa yang telah dipersiapkan?? Ataukah dirimu masih dilalaikan dengan mengejar dunia dan perhiasannya?! Padahal harta dunia tidak akan kita bawa ke kuburan.. yang kita bawa adalah amal shalih dan ilmu yang bermanfaat.
    Belum tibakah saatnya hati kita merasa takut kepada Allah?? Sampai kapan kita akan terus mengejar dunia dan melupakan kehidupan akhirat?!.. ketika ajal menjemput, disanalah lisan mengucapkan penyesalan.. namun.. penyesalan di waktu itu sudah tidak ada manfaatnya..
    Penulis: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
    Artikel http://www.cintasunnah.com
  4. amininoorma says:
    Untukmu Para Pencari Akhirat
    Ibnu Hazm Al-Andalusi rahimahullah mengatakan,
    “Aku dapati bahwa beramal untuk akhirat selamat dari segala aib
    Bersih dari semua kotoran
    Mengusir kegundahan hati secara hakiki
    Aku dapati orang yang beramal untuk akhirat bila ditimpa musibah
    Ia tidak resah bermuram durja bahkan ia merasa riang-gembira
    Karena harapannya meraih pahala di balik musibah
    Memberinya kekuatan untuk tetap mencari yang ia inginkan
    Aku juga mendapati
    Bila ada yang menghadangnya dari jalan yang ia lalui
    Ia tidak gelisah, tidak juga lebih mengutmakannya dari yang ia cari
    Bila ia lelah, ia tetap bahagia
    Bila terkena gangguan, ia tetap bahagia
    Bila ujian menerpanya, ia tetap bahagia
    Ia selalu berada dalam kegembiraan dan kebahagiaan
    Sementara para pengejar dunia
    Keadaannya mereka sebaliknya
    (Al-Akhlak wa Siyar, Hal. 15-16).
    ====================
    Mata-matai Aku
    Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullah berkata kepada Muzahim bekas budaknya,
    “Sesungguhnnya para penguasa memiliki intel untuk memata-matai rakyatnya.
    Dan aku mengangkatmu sebagai intelku untuk memata-matai diriku.
    Bila kamu mendengar dariku kata-kata atau perbuatan yang tidak kamu sukai, tolong ingatkan dan laranglah aku.
    (Uyuunul Akhbaar, 2:18).
    ======================
    Mengingat Manusia atau Mengingat Allah
    Abdullah bin ‘Aun rahimahullah berkata, “Mengingat manusia adalah penyakit, sedangkan mengingat Allah adalah obat”.
    Imam Adz Dzahabi mengomentari,
    Iya demi Allah
    Yang aneh dari kita dan akibat kebodohan kita
    Bagaimana kita tinggalkan obat dan menjerumuskan diri dalam penyakit
    Rabbuna berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa tenang dengan berdzikir kepada Allah, ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang“. (QS. Ar Ra’du: 29).
    Namun, tidak ada yang mampu melakukan itu kecuali dengan taufiq dari Allah
    Siapa yang senantiasa berdoa
    Dan selalu mengetuk pintu-Nya
    Maka akan dibuka untuknya
    (Qola Adz-Dzahabi, Hal 8).
    ==========================
    Mata Ridha dan Mata Benci
    Abdullah bin Mu’awiyah berkata,
    Mata keridhaan menutupi segala aib
    Mata kebencian membuka segala kesalahan
    Rouh Abu Hammaam berkata,
    Mata kebencian selalu melihat semua aib
    Dan mata keridhaan buta dari melihat kesalahan
    (Al-Hayawan, 3:488).
    ============================
    http://cintasunnah.com/pencari-akhirat/
  5. amininoorma says:
    ada yg bilang, “JANGAN nilai wanita dari jilbabnya saja. Betapa banyak wanita berjilbab, tapi akhlaknya busuk.”
    JAWAB:
    Jika yang berjilbab saja masih berpotensi berakhlak tidak baik, APALAGI yang tidak berjilbab!? Lebih-lebih bagi yang menentang dan mengingkari jilbab? Adakah yang akhlaknya lebih busuk dari itu??
    Jilbab adalah KEWAJIBAN bagi muslimah [kesepakatan ulama].
    Jika yang melaksanakan kewajiban saja belum tentu berakhlak baik, APALAGI yang tidak melaksanakan kewajiban!? Lebih-lebih yang menentang dan mengingkari kewajiban? Adakah yang akhlaknya lebih busuk dari itu??
    ==============
    Abu Aliyah berkata kepada para sahabatnya:
    “Pelajarilah Islam, bila telah mempelajari Islam kalian tidak akan membencinya. Tetaplah berada diatas jalan yang lurus, karena sejatinya jalan yang urus adalah Islam. Janganlah menyimpang dari jalan itu dan berpegang teguhlah dengan Sunnah Nabi. Berhati-hatilah terhadap hawa nafsu, karena ia membuat para pelakunya saling bermusuhan dan dengki”.
    (Buku Putih Dakwah Salafiyah, hal. 76,)
    ==============
    Syarat ibadah diterima secara mutlak ada 2:
    1. Niat (Ibadah diniatkan untuk Allah)
    2. Ittiba [mengikuti tuntunan alqur'an dan assunnah]
    ==============
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallah , beliau berkata : “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian mereka menjadikan kuburan-kuburan nabi-nabi mereka dan kuburan orang-orang sholeh mereka sebagai masjid-masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid-masjid, sesungguhnya aku melarang kalian dari hal itu” (HR Muslim no 532)
    ==============
    Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (QS. Nisa’:79)
    =============
    Dari Ibnu Qayyim rahimahullah:
    “Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai jalan hidup, maka Allah akan memberinya semua [macam] ilmu [yang bermanfaat].”
    ===================
    Ucapan “kalo yg ga mau lihat rok mini, ya tinggal palingkan saja wajahnya” sama dengan tetangga yg menyetel radio kenceng-kenceng, lalu saat diprotes, tetangga itu dgn enteng bilang “klw gak mau denger, ya tutup kuping aja!”. atau ibarat org yg masang petasan di tempat umum dan bilang sama orang2: “klw gak mau denger petasan, tutup kupingnya dong!” Banyak orang yg berpikir tanpa pake otak!
    “BARANG MEWAH BIASANYA PAKAI MERK DAN DIBUNGKUS, SERTA DILETAKKAN DI TEMPAT TERHORMAT. SEDANGKAN, BARANG MURAHAN BIASANYA TIDAK BERMERK, TIDAK DIBUNGKUS, DAN BIASANYA DIOBRAL DIJALANAN”.
    http://www.jauhilahmusik.wordpress.com
    ========================
    >>>Yusuf bin al-Husain ar-Razi berkata: “Besarnya kewibawaanmu di hadapan para makhluk, sesuai dengan kadar rasa takutmu kepada Allah. Para makhluk akan mencintaimu sesuai dengan kadar kecintaanmu kepada Allah…” (Jawaahiru Shifatish Shafwah, edisi Indonesia “Teladan Hidup Orang-Orang Pilihan”, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor)<<<
    =======================
    “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45)
    Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam bersabda, “Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada kotorannya yang tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran yang tersisa sedikit pun.” Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam bersabda, “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
    http://bloghidayah.wordpress.com/2011/11/05/sufyan-bin-%e2%80%98uyainah-rahimahullah-kunikahi-dia-karena-agamanya/
    ======================
    "Ooh … alangkah panjangnya kesedihan orang yang tak bisa memaafkan dirinya sendiri."
    =================================
    "Seburuk-buruknya masalah sebelum pernikahan, tidak lebih besar daripada masalah di dalam pernikahan."
    Jika hubungan "cinta" (mungkin hanya istilah saja ya?) sebelum pernikahan Anda, telah menjadikan Anda pengumpat dan penyerapah, Anda harus bersiap-siap hidup dalam neraka dunia,
    KECUALI
    jika Anda berdua memperbaiki pekerti dan berlaku dengan keindahan sebagaimana yang diharapkan oleh cinta.
    "Wanita yang baik untuk pria yang baik, dan sebaliknya."
    Maka,
    Seorang yang kasar dan pengumpat, tidak sesuai bagi Anda yang hatinya lembut dan penuh kasih.
    Tegaslah.
    "Hidup Anda terlalu penting untuk disia-siakan bersama orang yang salah."
    Tuhan telah menyiapkan satu koleksi belahan jiwa yang lengkap bagi Anda, yang kelas-kelasnya disesuaikan dengan tingkat keindahan pekerti Anda.
    Sekarang …
    Indahkanlah pekerti Anda, agar Tuhan menghadirkan belahan jiwa yang keindahannya sesuai.
    "Pantaskanlah diri Anda bagi sebaik-baiknya belahan jiwa."
    Mario Teguh – Loving you all as always
    http://amininoorm.wordpress.com/2011/05/04/save-sex-no-free-sex/
  6. amininoorma says:
    Di antara dzikir pagi yang ringan yang bisa rutin dibaca
    [1] Membaca istigfar sebanyak 100x: Astagfirullah wa atubu ilaih
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ
    “Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari, pen) kecuali aku telah beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 1600. Lihat Al Mu’jam Al Awsath lith Thobroniy, 8/432, Asy Syamilah)
    [2] Membaca sayyidul istighfar 1x
    Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
    “Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,
    اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
    [Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtaniy wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu, abu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abu-u bi dzanbi. Faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta] “Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari no. 6306)
    [3] Membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, dan An Naas masing-masing sebanyak 3x
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »
    “Membaca Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Al Muwa’idzatain (surat Al Falaq dan An Naas) ketika sore dan pagi hari sebanyak tiga kali akan mencukupkanmu dari segala sesuatu).” (HR. Abu Daud no. 5082. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini hasan)
    Semoga Allah menjadikan waktu pagi kita menjadi waktu yang penuh berkah. Semoga Allah memudahkan kita melakukan amalan yang bermanfaat di dalamnya (via rumaysho.com)
  7. amininoorma says:
    Orang yang bisa dijadikan teladan di dalam hidup ini, mempunyai tiga sifat. Yang pertama adalah orang yang senantiasa memperhatikan peringatan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, serta zikir kepada Allah. Yang kedua adalah yang senantiasa mengikuti sunnah Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ketiga adalah yang tidak menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan kepadanya dan dia pun tidak berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama. Semoga kita tidak salah dalam memilih teladan hidup kita..
    http://www.facebook.com/pages/Mengenal-Allah-Azza-Wa-Jalla/116906225006847
    =================
    “Tanda cinta kepada Allah adalah banyak berdzikir/mengingat kepada-Nya, karena sesungguhnya tidaklah kamu mencintai apa saja kecuali kamu pasti akan banyak-banyak menyebutnya.” (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 559). Ini artinya, semakin lemah rasa cinta kepada Allah dalam diri seseorang, maka semakin sedikit pula ‘kemampuannya’ untuk bisa mengingat Allah ta’ala.
    Perbanyaklah mengingat Allah ta’ala agar hati kita menjadi tentram, Allah ta’ala telah mengingatkan hal ini dalam ayat (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan hati mereka bisa merasa tentram dengan mengingat Allah, ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah maka hati akan merasa tentram.” (QS. ar-Ra’d: 28).
    http://www.facebook.com/pages/Bersama-Rasulullah-Shalallahu-alaihi-wasallam/111586528868119
    ================
    Sahabat saya yang baik hatinya,
    Menjadi pribadi yang terpelajar,
    bekerja keras, jujur, ceria,
    berbicara dengan bahasa yang baik,
    bersikap lembut dalam ketegasan,
    mesra dan setia dalam berkeluarga,
    dan dekat dengan Tuhan,
    adalah keberuntungan yang seutuhnya.
    Keberuntungan, bukan untuk ditunggu, tapi dibangun.
    Mario Teguh – Loving you all as always
    ==============
    Dunia hanyalah jembatan yg menghubungkan kita dg akhirat. Janganlah keindahan sebuah jembatan melalaikan kita dari hakekat sebuah tujuan. (Majalah Adz-Dzakhiirah No. 11 Edisi 65-1431/2010)
    ========================
    Alkisah, tersebutlah sepasang suami istri yang tengah bersiap menikmati hidangan ayam panggang di meja makan. Mereka hidup dengan berkecukupan. Tiba-tiba pintu rumah mereka diketuk oleh seorang pengemis. Sang istri ingin memberinya makanan, akan tetapi suaminya kemudian menghardik dan mengusir pengemis itu.
    Tidak berapa lama kemudian, usaha si suami mengalami kebangkrutan. Kekayaannya sirna. Selain itu, Karena perangainya yang buruk, ia juga bercerai dengan istrinya. Sang wanita kemudian menikah lagi dengan seorang pria yang baik perangainya lagi hidup berkecukupan.
    Suatu ketika, wanita itu tengah bersiap menikmati hidangan ayam panggang di meja makan bersama suami barunya. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk oleh seorang pengemis.
    “Tolong berikan makanan kita kepadanya,” pinta si pria kepada istrinya.
    Wanita itu mematuhi kata suaminya.
    Ketika kembali, wanita itu menangis tersedu-sedu.
    “Apa yang membuatmu menangis?” tanya suaminya.
    “Pengemis tadi ternyata adalah suamiku. Dahulu, kami juga pernah didatangi oleh pengemis ketika tengah menikmati hidangan, lalu ia menghardik dan mengusir pengemis itu. Sekarang, ternyata ia justru menjadi pengemis.”
    Suaminya berkata lembut, “Tahukah engkau, pengemis yang dulu diusirnya itu adalah aku.”

    Sumber kisah: al-Mustathraf fi Kull[i] Fann Mustazhraf, vol. I, hlm. 27.
    *******
    Allah `Azza wa Jalla berfirman:
    قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، تُولِجُ اللَّيْلَ فِي الْنَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الَمَيَّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ
    Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” [QS Āli `Imrān/3: 26-27.]
    Semoga kisah bermanfaat bagi kita semua.
    Disusun oleh Ustadz Adni Kurniawan, Lc.
    Dipublikasikan kembali oleh http://www.kisahmuslim.com
  8. amininoorma says:
    Aly: “Mi, kenapa banyak orang setelah pergi haji memasang gelar ‘H/HJ’ di depan namanya?”
    Ummu Aly: ” Aly, sesungguhnya ini perkara yang berbahaya sekali. Seorang yang pergi haji kemudian ingin dipanggil “Haji”, apalagi kalau sampai dia sudah pergi haji dan tidak mau dipanggil kecuali dengan sebutan “Pak Haji”, dikhawatirkan gugur amalannya dan tidak mendapat pahala di sisi Allah. Sebab haji merupakan ibadah agung, yang dituntut keikhlasan di dalamnya. Nah, barang siapa tidak ikhlas dalam hajinya, maka dia telah terjatuh ke dalam kesyirikan dan hajinya tidak sah.”
    “Selain itu, memberikan gelar “Haji” ini adalah sarana untuk membuka pintu-pintu riya’ atau sum’ah, ingin didengar atau diketahui kalau dia sudah haji. Dan ini nampak, misalnya ketika seseorang yang sudah haji disebut namanya tanpa ada penyebutan “Haji” di depannya, dia merasa tidak enak, kecewa, bahkan merasa tidak senang dengan yang memanggilnya, seperti ini menunjukkan terdapat riya’ dan sum’ah pada ibadah hajinya.”
    “Jika diteliti, tak seorangpun sahabat Nabi dan Ulama-Ulama Islam menggunakan gelar tersebut. Padahal mereka sudah berkali-kali berhaji. Tidak pernah kita mendengar sebutan Haji Abu Bakar Ash-Shiddiq, Haji Umar bin Khaththab, Haji Imam Syafi’i, dan sebagainya. Dari sini terlihat, gelar “Haji” itu tidak dibutuhkan dan tidak sepantasnya disematkan pada seseorang.”
    (Lembar Pendidikan Anak Yaa Bunayya Vol. 5 No. 04)
    http://www.facebook.com/Taman.Hidayah

Tidak ada komentar: