Carilah Jenis Cinta untuk Memperoleh Petunjuk
Senin, 25/01/2010 11:58 WIB | email | print
oleh Mashadi
Banyak jenis cinta yang menjadi kazanah kehidupan. Dengan cinta manusia bisa hidup. Dengan cinta manusia bisa menjadi celaka. Maka manusia harus memahami hakekat cinta. Ada lima jenis cinta yang harus dibedakan, sehingga tidak timbul persepsi salah, yang akhirnya menyebabkan seseorang tersesat.
Pertama, cinta kepada Allah Azza Jalla. Cinta kepada Allah saja tidak cukupuntuk menyelamatkan seseorang dari siksa Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya. Karena orang-orang musryik, penyembah Salib, Yahudi dan lainnya juga mencintai Allah.
Kedua, mencinai apa yang dicintai Allah Azza Wa Jalla. Jenis cinta inilah yang memasukkan seseorang ke dalam Islam dan mengeluarkannya dari kekafiran. Orang yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah orang yang paling kuat kecintaannya dalam hal hal ini.
Ketiga, kecintaan karena Allah dan di jalan Allah Azza Wa Jalla. Kecintaan ini merupakan syarat dari kecintaan kepada apa yang dicintai oleh Allah (jenis kedua). Mencintai apa yang dicintai Allah tidak akan lurus kecuali jika ia mencintai karena Allah dan di jalan Allah.
Keempat, cinta mendua kepada Allah Azza Wa Jalla. Artinya ia mencintai selain Allah, dan juga mencintai Allah dengan kadar yang sama. Ini merupakan syirik. Setiap orang yang mencintai sesuatu dengan kecintaan yang sama kepada Allah, bukan karena Allah atau di jalan-Nya, maka ia telah menjadikannya sebagai tandingan selain Allah. Inilah jenis kecintaan orang-orang musyrik.
Kelima, kecintaan yang sifatnya manusiawi, kita boleh melakukannya. Yaitu kecenderungan seseorang kepada apa yang disenanginya dan yang sesuai dengan wataknya dan nalurinya. Seperti orang haus mencintai air, lapar mencintai makanan, senang tidur, mencintai isteri, dan anak. Ini bukan cinta yang dicela, melainkan jika telah melalaikan zikir kepada Allah Azza Wa Jalla dan menyibukkan dari cinta kepada Allah.
Lalu, siapakah yang lebih baik dan bahagia hidupnya, ialah orang yang semua kehendak dan cita-citanya bersatu untuk mencapai keridhaan Allah. Orang yang zikir hanya kepada Allah, hanya rindu kepada-Nya. Kemudian inilah yang menguasai kemauan-kemauannya, cita-citanya, dan lamunan-lamunannya. Ia akan diam karena Allah. Jika berbicara ia karena Allah. Jika memukul, ia memukul karena Allah. Bergerak karena-Nya, diam karena-Nya, hidup dan mati karena Allah, dan dibangkitkan karena Allah.
Dalam Shahih Buchari hadist qudsi, Allah berfirman :
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku wajibkan, dan senantiasa ia beribadah dengan yang sunnah, keuali Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku pendengarnya yang ia mendengar dengannya, Aku penglihatannya yang ia melihat dengannya, Aku tangannya yang ia memukul dengannya, Aku kakinya yang ia berjalan dengannya. Jika ia meminta kepadaku, maka niscaya Aku akan memberinya, jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, maka Aku akan memberi perlindungan kepadanya. Tidakkah Aku ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, jika Aku yang melakukannya, kecuali keraguan-Ku ketika mencabut nyawa hamba-Ku yang beriman yang benci kematian, dan Aku benci apa yang ia benci”.
Kecintaan seperti inilah yang menyibukkan hatinya untuk tidak memikirkan dan memperlihatkan hal-hal lain, selain Allah, sehingga menguasai ruhnya. Tak ada lagi tempat bagi yang lain dihatinya. Kecintaan inilah yang menguasainya dalam setiap geraknya. Dalam mendengar, melihat berjalan. Allah ada dalam hatinya dan bersamanya. Walah ‘alam.
Filed under: – - – dari eramuslim.com |
http://amininoorm.wordpress.com/2011/05/02/carilah-jenis-cinta-untuk-memperoleh-petunjuk/
Senin, 25/01/2010 11:58 WIB | email | print
oleh Mashadi
Banyak jenis cinta yang menjadi kazanah kehidupan. Dengan cinta manusia bisa hidup. Dengan cinta manusia bisa menjadi celaka. Maka manusia harus memahami hakekat cinta. Ada lima jenis cinta yang harus dibedakan, sehingga tidak timbul persepsi salah, yang akhirnya menyebabkan seseorang tersesat.
Pertama, cinta kepada Allah Azza Jalla. Cinta kepada Allah saja tidak cukupuntuk menyelamatkan seseorang dari siksa Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya. Karena orang-orang musryik, penyembah Salib, Yahudi dan lainnya juga mencintai Allah.
Kedua, mencinai apa yang dicintai Allah Azza Wa Jalla. Jenis cinta inilah yang memasukkan seseorang ke dalam Islam dan mengeluarkannya dari kekafiran. Orang yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah orang yang paling kuat kecintaannya dalam hal hal ini.
Ketiga, kecintaan karena Allah dan di jalan Allah Azza Wa Jalla. Kecintaan ini merupakan syarat dari kecintaan kepada apa yang dicintai oleh Allah (jenis kedua). Mencintai apa yang dicintai Allah tidak akan lurus kecuali jika ia mencintai karena Allah dan di jalan Allah.
Keempat, cinta mendua kepada Allah Azza Wa Jalla. Artinya ia mencintai selain Allah, dan juga mencintai Allah dengan kadar yang sama. Ini merupakan syirik. Setiap orang yang mencintai sesuatu dengan kecintaan yang sama kepada Allah, bukan karena Allah atau di jalan-Nya, maka ia telah menjadikannya sebagai tandingan selain Allah. Inilah jenis kecintaan orang-orang musyrik.
Kelima, kecintaan yang sifatnya manusiawi, kita boleh melakukannya. Yaitu kecenderungan seseorang kepada apa yang disenanginya dan yang sesuai dengan wataknya dan nalurinya. Seperti orang haus mencintai air, lapar mencintai makanan, senang tidur, mencintai isteri, dan anak. Ini bukan cinta yang dicela, melainkan jika telah melalaikan zikir kepada Allah Azza Wa Jalla dan menyibukkan dari cinta kepada Allah.
Lalu, siapakah yang lebih baik dan bahagia hidupnya, ialah orang yang semua kehendak dan cita-citanya bersatu untuk mencapai keridhaan Allah. Orang yang zikir hanya kepada Allah, hanya rindu kepada-Nya. Kemudian inilah yang menguasai kemauan-kemauannya, cita-citanya, dan lamunan-lamunannya. Ia akan diam karena Allah. Jika berbicara ia karena Allah. Jika memukul, ia memukul karena Allah. Bergerak karena-Nya, diam karena-Nya, hidup dan mati karena Allah, dan dibangkitkan karena Allah.
Dalam Shahih Buchari hadist qudsi, Allah berfirman :
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku wajibkan, dan senantiasa ia beribadah dengan yang sunnah, keuali Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku pendengarnya yang ia mendengar dengannya, Aku penglihatannya yang ia melihat dengannya, Aku tangannya yang ia memukul dengannya, Aku kakinya yang ia berjalan dengannya. Jika ia meminta kepadaku, maka niscaya Aku akan memberinya, jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, maka Aku akan memberi perlindungan kepadanya. Tidakkah Aku ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, jika Aku yang melakukannya, kecuali keraguan-Ku ketika mencabut nyawa hamba-Ku yang beriman yang benci kematian, dan Aku benci apa yang ia benci”.
Kecintaan seperti inilah yang menyibukkan hatinya untuk tidak memikirkan dan memperlihatkan hal-hal lain, selain Allah, sehingga menguasai ruhnya. Tak ada lagi tempat bagi yang lain dihatinya. Kecintaan inilah yang menguasainya dalam setiap geraknya. Dalam mendengar, melihat berjalan. Allah ada dalam hatinya dan bersamanya. Walah ‘alam.
Filed under: – - – dari eramuslim.com |
http://amininoorm.wordpress.com/2011/05/02/carilah-jenis-cinta-untuk-memperoleh-petunjuk/
-Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
-Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
-Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
-A’idh Al-Qorni
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
-Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
-Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
-Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
=======================
Persahabatan sejati adalah persahabatan yang dilandasi ketakwaan kepada Allah, bukan persahabatan yang dilandasi hawa nafsu demi meraih kesenangan sesaat.
Jauhilah amarah, karena ia bisa merusak iman sebagaimana racun yang bisa merusak madu. Amarah adalah musuh akal. (Mukhtashar Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan sesungguhnya akhlak yang buruk MERUSAK AMAL SHALIH sebagaimana cuka yang merusak madu.” [HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Awshath (I/259 no. 859) dan al-Mu'jam al-Kabir (X/319 no. 10777). Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 907]
Orang-orang munafik, TIDAKLAH TERSISA SATU JENGKAL TANAH PUN MELAINKAN MEREKA ADA…
Kemunafikan merupakan penyakit kronis yang ada dalam batin, yang kadang seseorang dipenuhi olehnya tanpa dia rasakan. Kemunafikan adalah perkara yang SANGAT TERSEMBUNYI dari kebanyakan manusia, dan lebih tersembunyi lagi bagi orang-orang yang terjangkit olehnya. (Al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Madarijus Salikin)
Fudhail bin ‘Iyyadh berkata: “Wahai orang yang sengsara, kamu orang JAHAT tetapi MENGANGGAP DIRIMU BAIK. Kamu itu orang BODOH tetapi MENGANGGAP DIRIMU PINTAR. Kamu TOLOL tetapi MENGANGGAP DIRIMU CERDIK. Umurmu pendek, tetapi angan-anganmu panjang.”
http://amininoorm.wordpress.com/2011/11/22/surat-dari-jodohmu/