Senin, 13 Februari 2012

RINTIHAN DO'A


(Imam Ali Zainal Abidin Assajad)

Ya Allah,
Yang tak tersembunyi bagi-Nya apapun yang dilangit dan dibumi..

Bagaimana mungkin TERSEMBUNYI bagi-Mu, Tuhanku
Apa yang Engkau CIPTAKAN....

Bagaimana mungkin Engkau tidak MENGHITUNG
Apa yang Engkau BUAT....

Bagaimana mungkin HILANG dari-Mu
Apa yang Engkau ATUR....

Bagaiman mungkin bisa LARI dari-Mu
Orang yg tidak ada kehidupan kecuali dgn REZEKI-Mu...

Bagaimana mungkin SELAMAT dari-Mu
Orang yang tidak punya tempat lari di luar KEKUASAAN-Mu..

Mahasuci Engkau!

Orang yang paling TAKUT diantara makhluk-Mu
Adalah orang yang paling MENGENAL-Mu...

Orang yang paling MERENDAH pada-Mu
Adalah orang yang paling banyak BERAMAL mentaati-Mu

Orang yang paling HINA dihadapan-Mu...
Adalah orang Kau berikan REZEKI tapi dia MENYEMBAH selain-Mu..

Mahasuci Engkau!

Tidak mengurangi KEKUASAAN-Mu......
Orang yg MEMPERSEKUTUKAN-Mu & MENDUSTAKAN para utusan-Mu

Orang yang MEMBENCI KETENTUAN-Mu
Tidak akan mampu menolak PERINTAH-Mu....

Orang yang menolak KEKUASAAN-Mu
Tidak dapat MENGHINDAR dari-Mu....

Orang yang MENYEMBAH selain-Mu
Tidak dapat MENJAUH dari-Mu....

Orang yang MEMBENCI PERTEMUAN dengan-Mu
Tidak akan hidup ABADI di dunia.....

Mahasuci Engkau!

Alangkah agungnya kemuliaan-Mu.....
Alangkah besarnya kekuasaan-Mu....
Alangkah dahsyatnya kekuatan-Mu....
Alangkah cepatnya perintah-Mu....

Mahasuci Engkau!

Kau tentukan pada seluruh makhluk-Mu kematian
Orang yg mengesakan-Mu dan kafir kepada-Mu
Semua merasakan kematian..
Semua kembali pada-Mu...

Maha Mulia Engkau, Maha Tinggi...
Tidak Ada Tuhan Kecuali Engkau...
Esa dan Tiada sekutu bagi-Mu...

Aku beriman kepadaMu.....
Aku benarkan utusan-Mu
Aku terima kitab-Mu
Aku tolak setiap sembahan selain-Mu
Aku berlepas diri dari orang yang menyembah selainMu

Ya Allah...
Pagi dan sore aku melakukan sedikit amalku
Mengakui dosaku
Berikrar dengan kesalahanku
Dengan segala pelanggaran diriku

Aku ini hina
Amalku mencelakakanku
Hawa nafsuku membinasakanku
Keinginanku membuatku malang

Aku bermohon pada-Mu, wahai junjunganku.....
Permohonan orang yang jiwanya lalai
Karena panjang angan-angannya....

Yang badannya alpa
Karena ketenangan urat-uratnya....

Yang hatinya terpukau
Karena banyaknya nikmat atasnya....

Yang fikirannya pendek
Kepada arah kepulangannya....

Permohonan orang yang angan2 telah mengusainya
Hawa nafsu telah mencobainya...
Dunia telah mengendalikannya...
Kematian telah membayangkan...
Permohonan orang yang bertumpuk dosanya
Dan mengakui kesalahannya....
Permohonan orang tidak punya tuhan selain-Mu
Yang tidak punya pelindung kecualiMu...
Tidak ada penyelemat dari-Mu...
Tidak ada tempat bernaung dariMu kecuali kepada-Mu...

Tuhanku…..
Aku bermohon kepada-Mu
Demi hak yang Engkau wajibkan atas seluruh makhluk-Mu
Demi nama-Mu yang agung yang Kauperintahkan Rasul-Mu
Untuk bertasbih kepada-Mu
Demi kemuliaan wajah-Mu
Yang tidak pernah pudar, berubah, berganti, menghilang

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Bebaskan aku dari ketergantungan kepada segala sesuatu
Dengan beribadat kepadaMu...
Palingkan perhatian jiwaku dari dunia
Dengan takut kepadaMu...
Curahkan kepadaku limpahan anugerah-Mu
Dengan kasih sayang-Mu...

Kepada-Mu aku berlari....
Kepada-Mu aku takut.....
Kepada-Mu aku berlindung....
Kepada-Mu aku berharap....
Kepada-Mu aku berdoa...
Kepada-Mu aku bernaung...
Kepada-Mu aku bersandar...
Kepada-Mu aku meminta tolong...
Kepada-Mu aku beriman....
Kepada-Mu aku bertawakkal...
Pada anugerah dan karunia-Mu...
Aku pasrah!

alqiyamah.wordpress.com  -
Ya Allah... 
Jika dirinya bukanlah jodoh ku, maka hapuskanlah rasa cinta yang ada di hati.
Ya Allah... 
Jika dirinya, adalah bukan pendamping ku. Maka hilangkanlah bayang-bayangnya dalam hidup ini. 
Ya Allah... Berilah pengganti yang lebih untuk dirinya dan untuk ku. 
Ya Allah... Jangan ada dendam dihati ini, karena dia bukan jodoh ku. 
Ya Allah... Ku tau pilahan-Mu adalah yang terbaik untuk ku. Ya Allah.. Jika Engkau telah menggantikan dirinya, maka dekatkanlah sedekat mungkin sehingga aku dapat untuk menikahi dirinya. Aamiin, aamiin, aamiin ya robbala'alaamiin.
♥ INILAH CARAKU MENCINTAI MU ♥ 
Diriku bukanlah seorang pria romantis. Diriku hanyalah pria biasa. Maafkan diriku, yang tidak mengirimu pesan ataupun menolpon mu. Karena ku TAKUT hawa nafsu yang menjerumus ku. Bukannya ku tidak sayang ataupun tidak cinta kepada mu, akan tetapi ku takut syaitan akan menjerumuskan ku. Ku tidak akan MENDEKATI mu, karena ku takut syaitan akan menjerumuskan ku. Ku tidak MEMEGANG tangan mu, bukan berarti ku tidak SAYANG kepada mu. Akan tetapi tanganku nanti malah tidak bisa menahan. Ku tidak akan MERAYU dirimu, karena ku takut nanti dirimu terkesima. Biarkan dirimu tetap bersama orang tuamu, dan biarkan dirimu berbenah diri. Jika waktu tiba, maka aku akan meminang mu.

Ketika Ku Langkahkan Kakiku Keluar Untuk Bekerja

 وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ“
Dan hendaklah kamu tetap(tinggal) dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahilyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya (Al-Ahzab :33)
Wahai ukhti muslimah,…Wanita dalam pingitan menunjukkan kemuliaan dan kesucian. Terdapat dalam sejarah dari dulu hingga kemudian. Dalam pingitan malu menjadi hiasan. Wajarlah bila ia menjadi primadona dan dambaan. Bukankah Allah ciptakan bidadari surga dalam pingitan?
Tetapi mengapa wanita sekarang berlomba-lomba meninggalkan rumahnya,menukar tempat yang mulia dengan kehinaan?Bukankah telah Allah perintahkan dalam Al-Qur’an tinggallah dalam rumah-rumah kalian wahai wanita yang beriman?tidakkah kau lihat sekarang terjadi berbagai kerusakan dari banyaknya wanita yang berbaur dengan laki-laki dan berkeliaran?perselingkuhan dan perzinahan menjadi kemaksiatan yang tak lagi menakutkan, pada Allahlah kita meminta pertolongan…
Wahai ukhti muslimah,…banyak slogan bertaburan untuk menjadikan kalian wanita yang mengikuti perkembangan zaman walaupun harus mengorbankan agama dan kehormatan kalian, agar julukan kuno dan ketinggalan zaman tidak melekat pada diri kalian.
Hingga akhirnya wahai saudariku,…sebagian saudari kita merasa sesak dan sempit dadanya ketika harus tinggal dirumah. “Seperti burung dalam sangkar “, katanya. Betapa membosankannya! Merasa nyaman ketika di luar rumah bergaul begitu bebas tanpa batasan, keluar rumah tanpa kebutuhan. Hilanglah sudah rasa malu yang menjadi hiasan utama para wanita, tak merasa risih berbicara dengan lawan jenisnya tanpa ada kebutuhan yang penting atau mendesak bahkan tertawa dan bercanda? Bukankah Rasul  kita yang mulia bersabda : “Malu adalah sebagian dari iman?”1
Mereka beralasan “Tidaklah kami keluar melainkan karena kami harus bekerja membantu suami atau orangtua kami karena kebutuhan hidup yang semakin tinggi, bagaimana kami hidup jika kami tidak keluar bekerja?”
Wahai saudariku,…mencari nafkah adalah tanggungjawab suami  jika engkau telah bersuami,  ridhalah dengan pemberiannya. Syukurilah ia walau tak seberapa, keridhaanmu dan qana’ahmu (menerima apa adanya) justru akan membawa barakah pada harta suamimu. Bila engkau belum menikah maka ayahmulah yang bertanggungjawab atas biaya hidupmu. Bersyukurlah atas pemberian orangtuamu dan berbaktilah pada mereka agar doamu dikabulkanNya. Bukankah Uwais Al-qarni sangat berbakti pada ibunya yang membuat doanya dikabulkan Allah? hingga Nabi kita yang mulia menyuruh Umar Radiyallahu anhu bila berjumpa Uwais agar meminta doa darinya agar Allah mengampuni dosa Umar? Bukankah Umar radiyalahu anhu juga menawarkan dunia berupa surat rekomendasi kepada uwais yang waktu itu akan ke Kufah. Bila saja ia mau menggunakannya maka kehidupannya akan berubah. Dunia mendatangi Uwais dan tunduk padanya akan tetapi Uwais menolaknya dengan berkata, “Menjadi orang biasa dan tidak terkenal adalah lebih aku sukai.”2
Wahai saudariku fillah,… dalam hidup ini kita akan selalu dirisaukan dengan kelaparan, kefakiran dan ketakutan karena memang demikianlah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an sebagai ujian bagi orang-orang yang beriman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)
Tidakkah kau lihat dalam sejarah wahai saudariku,…sebelum sahabat dan sahabiyah mengenal islam. Hidup dalam gelap gulita, kehinaan, permusuhan, pertumpahan darah, kesesatan bahkan kefakiran. Kemudian mereka menyerahkan diri mereka hanya taat pada perintahNya dan RasulNya tercinta. Keikhlasan dan mengikuti Sunnah Nabi mereka adalah pedoman hidup mereka. Jasad mereka berjalan di atas muka bumi tetapi hati-hati mereka tergantung di akhirat. Iman, takwa dan amal shaleh menjadi pakaian mereka. Maka kejayaan, kekayaan bahkan dunia menghampiri dan bertekuk lutut dihadapan mereka. Tidakkah mereka pada saat itu menguasai bumi dari timur hingga barat? Allahpun memenuhi janjiNya.                   
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.” (An-Nuur: 55).


Wahai saudariku,…aku ulang sekali lagi, bukankah dunia menghampiri para sahabat yang mulia? Mereka tidak tertipu dan terbenam dalam gemerlapnya kehidupan dunia. Akan tetapi justru hidup zuhud adalah pilihan mereka. Mereka tetap memilih untuk khusyu’, tunduk dan berhina diri di hadapan Allah Azza wa jalla.
Lalu arahkanlah pandanganmu sekali lagi pada Al-Qur’an,…akan engkau dapati kisah indah dan menakjubkan. Dua wanita putri  nabi yang mulia, sangat terpaksa harus membawa binatang ternaknya ke sumber air Madyan . Karena sang ayah telah lanjut usia hingga tugasnya tak mampu lagi beliau tunaikan. Rasa malu menghalangi mereka untuk berbaur (ikhtilath) dengan kaum lelaki jadilah mereka  menunggu dari kejauhan. Mereka rela sabar menunggu memberi  minum ternaknya setelah berlalunya rombongan. Inilah dia kisah yang akan membuat hatimu tertawan, Allah berfirman:
وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ
“Dan tatkala ia (Nabi Musa alaihis salam) sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)? ” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.(Al-Qashas:23).
 Maka Allahpun memberikan pertolongan pada kedua putri Nabi Syuaib alahis salam dengan hadirnya Nabi Musa alaihis salam yang memberi minum ternak mereka.


فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ketempat yang teduh lalu berdo’a: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (Al-Qashas :24).
Wahai hamba Allah yang shalihah,…renungkanlah kisah mulia diatas. Rasa malu ternyata telah menjadi hiasan wanita di masa lampau. Walau bagaimanapun beratnya tantangan hidup, dua putri nabi mulia memilih menjauh dari  ramai sesaknya para pria. Bersabar menunggu hingga mereka pergi dan berlalu barulah mereka memberi minum ternaknya kemudian Allah pun memudahkan urusan dunia mereka dengan menghadirkan Musa alaihis salam agar menolong mereka berdua.
Diantara saudari kita ada yang berkata, “Kita tetap harus bekerja karena kita butuh pegangan, kita butuh harta agar anak-anak kita tidak terlantar bila ayahnya tiada, apalagi kita tidak tahu isi hati suami kita bagaimana kalau ia tergiur wanita lain lalu melupakan kewajibannya menafkahi keluarga?”
Wahai para istri,…tak ada satupun ulama melarang wanita bekerja dengan dua syarat kewajibanmu sebagai  istri engkau tunaikan dan jenis pekerjaan yang tidak melanggar syariat agama. Tinggal dirumah adalah lebih utama akan tetapi bila memang engkau harus keluar maka taatilah rambu-rambu agama. Keluar dengan menutup aurat secara sempurna yaitu dengan jilbab syar’i yang merupakan pakaian wanita bertakwa, hindari ikhtilath semampumu, menundukkan pandangan dan hiasan malumu janganlah engkau tanggalkan. Karena dengan malu itulah engkau menjadi terhormat dan dimuliakan.
Jika engkau berburuk sangka pada suamimu diluar ketika mencari nafkah,..hatimu tidak tenang dan was-was boleh jadi ia tergiur wanita lain. Tidakkah engkau sadar karena ini adalah akibat dari bergaul bebasnya wanita dengan laki-laki sehingga engkaupun terkena fitnah keraguan? Sebagai seorang muslimah yang beriman hendaklah menjauhi dari prasangka karena ini adalah dosa sebagaimana Rabb kita berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (Al-Hujuraat: 12)
Bagaimana bila suamiku tiada, tentu anak-anakku akan terlantar”, Wahai saudariku,… jangan biarkan setan mengelabuhimu. Menakut-nakutimu terhadap perkara ghaib. Kematian adalah perkara yang ghaib, hanya Allah saja yang tahu. Boleh jadi kitalah yang mendahului suami kita karena urusan ajal adalah rahasia Allah semata. Kita dilarang berbuat “rajman bilghaib” yaitu menerka-nerka sesuatu perkara yang ghaib yang dimana hanya Allah saja yang mengetahuinya.     
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ                                                                       
 “Dan, tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Lukman : 34).
Bercerminlah wahai ukhti muslimah,…pada Ummu Salamah radiyallahu anha. Ketika suaminya tercinta ditakdirkan Allah sebagai syuhada. Beliau beristirja (mengucapkan innalillahi wa inna ilahi raajiun) kemudian bersabar dan bertawakal kepadaNya dengan berdoa:
“Ya, Allah berikanlah pahala karena musibah ini dan berikanlah kepadaku pengganti yang lebih baik”3.
Maka beliaupun bertanya pada dirinya sendiri, “Siapa gerangan yang lebih baik dari Abu Salamah?” Allahpun menjawab doanya ketika iddah beliau selesai,  Rasulullah shalallahu alaihi wassalam datang  melamarnya kemudian menikahinya dan beliau pula yang menanggung anak-anak Ummu Salamah. Ummu Salamah berkata:
 Allah telah mengganti untuk diriku yang lebih baik dari Abu Salamah radiyallahu anhu yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.4.
Wahai ukhti muslimah semoga Allah memuliakanmu, setelah engkau membaca kisah Ummu Salamah Radiyallahu anha apalagi yang engkau ragukan?Apa lagi yang engkau  risaukan?Bukankah Ar-Rahman telah memberikan jaminan setelah Ia memberikan ujian dan cobaan pada hamba-hambaNya yang beriman?kebahagiaan di akhirat berupa surga yang penuh dengan kenikmatan dan keabadian. Di dunia bahkan Dia akan menggantinya dengan lebih baik dari yang sebelumnya hamba tersebut dapatkan. Buah dari kesabaran dan ketawakalan.
Tinggal di rumah adalah perintah dari Rabbmu Azza Wajalla, sangat utama ibadah dan berpahala. Kebaikan di dalamnya tersimpan melimpah ruah. Barakah dari atas langit senantiasa tercurah.
Duhai, para calon bidadari surga… segeralah kembali pada seruan Penciptamu,taatilah perintahNya maka keberuntungan akan menghampirimu, kebahagiaan dunia akan mendatangimu akhiratpun berbahagia menyambutmu.Wallahu a’lam bish-shawwab.
Artikel ini telah di muraja’ah (dibaca dan di cek ulang) dan di setujui oleh :
 Ustadz Khalid Syamhudi Lc dan Ustadz Muhammad Elvy Syam Lc.
Sumber Rujukan:
  1. Terjemah Shahih Bukhari,Asy-Syifa’, Semarang.
  2. Ringkasan Shahih Muslim,Pustaka Amani, Jakarta.
  3. Hiburan bagi Orang-orang Yang Tertimpa Musibah,Muhammad bin Muhammad Al-Manjabi Al-Hambali,Darul Haq,Jakarta.

Catatan kaki:
  1. HR.Muslim no.30 Bukhari no.9 []
  2. Lihat Hadits Riwayat Muslim no.1747 dan 1748 []
  3. HR.Muslim no.918 kitab janaiz []
  4. lihat kisah ini dalam Shahih Muslim dalam kitab al-Janaiz []