Teks riwayat hadits
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitab al-Adab dalam Shahihnya,
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitab al-Adab dalam Shahihnya,
Kandungan hukum
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitab al-Adab dalam Shahihnya,
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ
الْغُبَرِىُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِى عُثْمَانَ عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا
بُنَىَّ ».
Muhammad bin Ubaid al-Ghubari menuturkan kepada kami. Dia berkata:
Abu ‘Awanah menuturkan kepada kami dari Abu Utsman dari Anas bin Malik
-radhiyallahu’anhu-, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah berkata kepadaku, “Wahai anakku.”Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitab al-Adab dalam Shahihnya,
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ
وَابْنُ أَبِى عُمَرَ – وَاللَّفْظُ لاِبْنِ أَبِى عُمَرَ – قَالاَ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِى خَالِدٍ
عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِى حَازِمٍ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ مَا
سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَحَدٌ عَنِ الدَّجَّالِ
أَكْثَرَ مِمَّا سَأَلْتُهُ عَنْهُ فَقَالَ لِى « أَىْ بُنَىَّ وَمَا
يُنْصِبُكَ مِنْهُ إِنَّهُ لَنْ يَضُرَّكَ ». قَالَ قُلْتُ إِنَّهُمْ
يَزْعُمُونَ أَنَّ مَعَهُ أَنْهَارَ الْمَاءِ وَجِبَالَ الْخُبْزِ. قَالَ «
هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ ».
Abu Bakr Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Abi Umar menuturkan kepada kami
-sedangkan lafazhnya milik Ibnu Abi Umar-, mereka berdua berkata: Yazid
bin Harun menuturkan kepada kami dari Isma’il bin Abi Khalid dari Qais
bin Abi Hazim dari al-Mughirah bin Syu’bah -radhiyallahu’anhu- dia
berkata: Tidak pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
oleh seorang pun yang lebih banyak daripada apa yang pernah kutanyakan
kepada beliau tentangnya (Dajjal). Maka beliau pun berkata kepadaku,
“Wahai anakku, apa yang membuatmu capek-capek memikirkan dia (Dajjal).
Sesungguhnya dia tidak akan bisa membahayakanmu.” Dia (al-Mughirah bin
Syu’bah) berkata: Aku berkata: “Sesungguhnya mereka menganggap bahwa dia
memiliki sungai-sungai yang penuh dengan air dan bukit-bukti dari
roti.” Beliau menjawab, “Dia itu lebih ringan dalam pandangan Allah
daripada apa yang mereka kira (tidak perlu dibesar-besarkan, pent).”Kandungan hukum
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
…وفى هذين الحديثين جواز قول الانسان لغير
ابنه ممن هو أصغر سنا منه يا ابنى ويا بني مصغرا وياولدى ومعناه تلطف وانك
عندى بمنزلة ولدى فى الشفقة…
“… Di dalam kedua hadits ini terkandung -hukum- diperbolehkannya
ucapan seseorang kepada orang yang bukan anaknya sendiri yaitu kepada
orang yang lebih kecil usianya daripada dirinya dengan panggilan ‘Wahai
anakku’, ‘Wahai anak kecilku’ dengan ungkapan pengecilan (isim tashghir,
pent), atau ‘Wahai putraku’ hal itu dalam rangka berlemah lembut dan
menunjukkan bahwa kedudukanmu bagiku bagaikan kedudukan anakku sendiri
yang sangat kusayangi…” (Syarh an-Nawawi ‘ala Muslim [14/129] software
Maktabah asy-Syamilah)
Did you like this? Share it:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar